Bruno Mars

Selasa, 03 Desember 2013

Cakra Hati

Cakra Hati adalah cakra utama yang keempat. Bahasa Sansekertanya adalah Anahata Chakra. Kata ‘Anahata’ berarti keheningan, ketenangan. Sepertinya ini menunjukkan bahwa di balik kehancuran dan kesakitan, selalu ada keutuhan yang sejati dalam keheningan.
Cakra hati terletak di pusat hati kita (jantung). Cakra ini mengatur cinta kasih dan intuisi. Oleh karena itu sering disebut dengan cakra hati.
Bagian tubuh yang berasosiasi dengan cakra hati adalah:
  1. Kelenjar timus
  2. Jantung
  3. Paru-paru
  4. Dada
  5. Lengan
  6. Payudara
Nuansa warna pada cakra hati adalah hijau dengan warna sekunder merah muda (pink). Elemen utamanya adalah udara. Latihan pernafasan “pranayama” sangat baik untuk membantu menyeimbangkan cakra ini.
Cakra hati terstimulasi oleh sentuhan dan perasaan. Cakra ini memicu perasaan haru dan rasa senang. Dengan cakra ini, kita bisa berempati pada kesusahan orang lain. Asupan terbaik untuk cakra hati adalah udara (terutama udara bersih), sayur-sayuran (terutama sayuran hijau), dan cinta.
Kalau cakra hati tidak aktif, akan timbul perasaan malu dan sendirian, sulit untuk memaafkan, dan tidak memiliki empati. Secara fisik, cakra hati yang tidak aktif akan mengakibatkan nafas pendek, asma, dan beberapa penyakit paru. Sementara bila cakra hati terlalu dominan, bisa mengakibatkan kemandirian yang tinggi, sangat posesif, mudah cemburu, masalah jantung, dan tekanan darah tinggi.
Dengan yoga, kita bisa melatih cakra hati supaya seimbang. Posisi yang baik untuk cakra hati adalah lengkung ke belakang (backward bends), yang bisa membuka dada. Tapi ada cara sederhana yang sangat ampuh untuk meningkatkan aktivitas cakra hati, yaitu mencintai diri sendiri dan orang lain.

Cakra Mahkota - Sahasrara Cakra

Cakra Mahkota - Sahasrara Cakra
 
Cakra ini berada diluar tubuh diatas kepala kira-kira sejengkal tangan dengan akarnya pada ubun-ubun. Dengan seribu berkas sinar / helai daun berwarna warni kemilauan, semua warna yang terlihat sangat mengagumkan tidak ada kelihatan warna dominan kecuali beberapa lembar helai daun ditengahnya itupun tergantung tingkat spiritual seseorang. Semakin tinggi spiritual seseorang warna ini menjadi kuning keemasan biasanya warna daun ini sesuai dengan warna cakra Anahata. Pada inti cakra ini terdapat tangkai seperti bunga teratai. Tangkai ini terhubung dengan puncak kepala yang sering disebut Antahkarana atau tali spiritual. Hal ini sangat penting guna mengetahui tingkat kerohanian seseorang.
Jalur Antahkarana merupakan jalur turunnya energi yang maha suci dari Tuhan. Diamati secara waskita energi yang bisa memasuki Antahkarana hanya energi yang maha suci (roh-roh yang amat suci). Dari sini dapat diartikan bahwa jika roh yang kurang suci atau energi yang bersifat negatif kemungkinannya sangatlah kecil untuk dapat masuk melalui Antahkarana . Hal ini dapat ditanyakan  pada orang yang sering kesurupan. Apabila orang yang kesurupan merasakan ada aliran energi datangnya dari puncak kepala (ubun-ubun) tidak diragukan lagi bahwa energi itu amat halus dan suci (di Bali kerauhan oleh sesuhunan pada tingkatan yang amat suci / Dewa /Betara, yang melinggih dikahyangan). Jika aliran energi dirasakan datangnya dibawah kepala (sebatas leher sampai diatas perut) perlu waspada atau ditahan / tanyakan pada hati nurani , kadang-kadang roh leluhur datang dari belakang tubuh. Sedangkan aliran energi yang datangnya dari bawah keatas (kaki terus keatas) ini biasanya sejenis kala (bebutaan) yang mengganggu atau membuat sakit.
Bila Cakra Sahasrara sudah berkembang akan menuntun orangnya lebih mendalami hal-hal yang bersifat kerohanian dan selalu ingin mengetahui ajaran –ajaran kesucian yang berhubungan dengan ke-Tuhan-an. Sifat-sifat dengan kesadaran Somia / Buddies yang lebih tinggi, segala tindak tanduknya didasarkan atas ajaran suci agama (Weda). Kebangkitan Kundalini yang mencapai cakra ini akan menuntun seseorang dapat menilai dirinya sendiri dan menilai orang lain dengan bijaksana tahu kebenaran yang sesungguhnya . Bertemunya Kundalini sakti dengan Siwa pada cakra ini memungkinkan seseorang mencapai moksa (bebas keduniawian dalam arti luas). Di Bali seseorang yang ingin mempelajari aksara suci yang tingkatannya lebih tinggi (membaca lontar-lontar suci dan cara penerapannya). Atau menjadi Balian (dukun / penyembuh) minimal seseorang tersebut pernah mendengar Genta bersuara tujuh (Patikelaning Genta Pinarah Pitu) didalam tubuhnya sendiri. Ini dapat dikaitkan dengan kebangkitan Kundalini yang melewati cakra-cakra dari bawah sampai atas. Karena setiap cakra yang dilewati mengeluarkan nada (bunyi) yang berbeda-beda. Gangguan yang terjadi pada cakra ini menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan tidak yakinnya dengan  adanya Tuhan

Anahata Chakra

Cakra dalam pengertian spiritual adalah tempatatau jalur keluar masuknya energi Prana atau sebagai transformer energi. Cakra ini bila dilihat secara mata batin akan terlihat seperti sebuah roda cahaya yang berputar atau seperti bunga teratai. Masing-masing cakra memiliki frekwensi dan gelombang yang berbeda-beda. Setiap daun teratai cakra mewakili jumlah frekwensi yang digetarkan, frekwensi terendah adalah dimulai dari cakra paling bawah dan semakin naik jumlah daunnya semakin banyak demikian juga frekwensinya semakin tinggi.

Cakra Jantung (anahata) :Ini adalah cakra yang sangat penting, cakra ini terletak tepat ditengah-tengah dada diantara kedua puting susu kita. Bunga teratai berdaun dua belas denagn warna dipingginya kehijaun dan didalamnya warna merah muda. Cakra ini kadang dikenal sebagai cakra Hati atau cakra yang mewakili hati nurani. Dengan mengaktifkan cakra ini akan mampu semakin mengaktifkan hati nurani juga. Namun perlu diingat bila hanya cakra ini saja yg diaktifkan tanpa ada penyeimbangan dari cakra dibawahnya bisa jadi keaktifannya menyebabkan sakit jantung.

Cakra Jantung merupakan perwakilan dari perasaan seseorang juga rasa melalui kulit. Dalam cakra ini tempat bersemayamnya sang Jiwa utama seperti dijelaskan oleh Rhsi Patanjali bahwa didalam Goa Hridaya ada Iswarah atau Purusa. Di cakra inilah dikatakan stananya sang Jiwa dan kantornya di di tengah kepala di Cakra Dahi. Cakra yang menjadi tempat menemukan cintakasih dan jati diri.